Pendidikan

Pendidikan Riwayatmu Kini...
Pendidikan di Indonesia tidak punya konsep yang jelas. Kurikulum berubah-ubah. Format perangkat pembelajaran juga berubah-ubah. Seperti lirik lagu...mau..di bawa...kemana....anak didikkuuu....uuuhu...!
Setiap ganti mentri, ganti pula peraturan...ganti presiden ganti pula kebijakan....Bingung...bingung...aku bingung...pusing..pusing..aku pusiiiiinng.....!
Sementara guru yang sudah mendapatkan sertifikasi masih merdu menyanyikan...aku masih seperti yang duluuuu........sampai kapan..aku pun tak tahuuu....uuuhu.....
Sementara guru yang belum mendapatkan tunjangan sertifikasi masih meratap menyanyikan lagu sedih....Tuhan...tempat aku mengaduuu......
Dana yang sangat besar untuk tunjangan sertifikasi banyak yang jatuh pada guru yang tidak tepat. Bukannya guru senior dan profesional yang mendapat untung, justru guru-guru ( maaf ) kemarin sore dan berkualitas "diragukan" yang justru mendapat untung....sekali lagi negara menjadi buntung....!
Dana pendidikan tidak tepat sasaran. Dana pendidikan hanya dibagikan sebagai "bancaan" aji mumpung.
Bayangkan ada guru senior dan profesional tetapi hanya karena berijasah D3/Sarjana Muda kalah jauh pendapatannya dengan guru kemarin sore yang berijasah S1. Seberapa besar sih kualitas perbedaannya ? Apa pernah diujikan secara nyata kualitas D3 dan S1 ? Apa ada perbedaan yang signifikan antara D3 dan S1 ? Pembagian dana sertifikasi dengan sistem kuota ternyata tidak membuat pendidikan mengalami kemajuan yang berarti. Yang ada justru membuat banyak guru D3 senior menjadi frustasi. Hanya karena beda departemen, beda kota / kabupaten, menjadi beda pula gaji mereka. Ingat perbedaan gajinya adalah sekitar 1 kali gaji pokok ( sekitar 2 juta-an ). Merupakan perbedaan yang sangat besar antara guru yang sertifikasi dan yang belum sertifikasi mengingat kerja dan tanggung jawabnya di sekolah relatif sama ! Hal ini membuat semangat kerja guru non sertifikasi ( bisa ) loyo dan nglokro. Sementara guru yang sudah mendapatkan tunjangan sertifikasi kembali ke status quo...! Yah, cara mengajarnya masih begitu-begitu aja....ceramah, catat buku, kasih soal tinggal pergi, nggak masuk kelas murid dikasih tugas baca LKS....dst...dst....
Bagaimana mungkin pendidikan di negeri ini bisa maju ???
Guru yang belum sertifikasi ( atau mungkin nggak akan pernah ) kembali menyanyikan lagu kebangsaannya...Oemar Bakrie...Oemar Bakrie....pegawai negeri......